PEMERIKSAAN TES DARAH LENGKAP

pemeriksaan darah lengkap terdiri dari beberapa parameter yaitu :

1. Eritrosit

Eritrosit berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan oksigen keseluruh tubuh. Eritrosit tinggi umumnya terjadi pada kondisi : Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), Gagal Jantung Kongestif, Perokok, Pre-eklamsia, Diabetes gestasional

Eritrosit rendah umumnya terjadi pada kondisi : Anemia kecuali Thalasemia, Leukimia, Hipertyroid, Penyakit Hati Kronik, Penyakit Kanker, Lupus, Sarcoidosis.

Indeks eritrosit terdiri dari :

a. Mean Corpuscular Volume (MCV)

MCV merupakan volume rata-rata eritrosit yang diketahui melalui pengukuran langsung atau dengan cara perhitungan.

MCV diatas normal menunjukkan kondisi Anemia Makrositik (ukuran sel diatas sel normal). Biasanya dijumpai pada penderita Anemia Pernisiosa, Pecandu Alkohol, Defisiensi Asam Folat, HIV.

MCV dibawah normal menunjukkan kondisi Anemia Mikrositik (ukuran sel dibawah sel normal). Biasanya dijumpai pada penderita Anemia Defisiensi Besi, Thalasemia, Keracunan Timah

b. Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH)

MCH merupakan jumlah rata-rata hemoglobin yang terdapat dalam eritrosit.

c. Mean Corpuscular Hemoglobulin Concentration (MCHC)

MCHC merupakan konsentrasi rata-rata hemoglobin yang terdapat dalam eritrosit.

2. Hemoglobin

Hb merupakan protein di dalam sel darah merah yang berfungsi mengikat oksigen. Hb tinggi ditemukan pada kondisi PPOK, Gagal Jantung Kongestif, Perokok, Pre-eklamsia. Sedangkan Hb rendah ditemukan pada kondisi Penyakit Hati Kronik, Anemia, Hipertyroid, Kanker, Lupus.

3. Hematokrit

Hematokrit adalah perbandingan sel darah merah dan volume darah secara keseluruhan. Jika hematokrit < 36% berarti menderita anemia.

4. Trombosit

Trombosit adalah sel darah yang berperan dalam proses pembekuan darah. Nilai trombosit dibawah nilai normal (trombositopenia) biasanya terjadi pada kondisi Demam Berdarah Dengue (DBD), Immunologic Thrombocytopenia Purpurae (ITP), Pendarahan, dll. Sedangkan nilai trombosit diatas normal biasanya terjadi pada kondisi infeksi.

5. Platelet Distribution Widht (PDW)

PDW merupakan koefisien variasi ukuran trombosit. PDW tinggi ditemukan pada sikle cell disease dan trombositosis, sedagkan PDW rendah berarti trombosit mempunyai variasi ukuran yang kecil.

6. Mean Platelet Volume (MPV)

MPV merupakan volume rata-rata trombosit. MPV rendah terjadi pada trombositopenia, sedangkan MPV tinggi dapat digunakan sebagai indikator trombosit megakariosit.

7. Red Cell Distribution Widht (RDW)

RDW merupakan koefisien variasi dari volume eritrosit. Untuk mengetahui nilai normal dari pemeriksaan (klik disini). RDW tinggi mengindikasikan ukuran eritrosit yang heterogen, keadaan ini disebut anisositosis, ditemukan pada anemia defisiensi besi, defisiensi asam folat dan defisiensi vitamin B12. RDW rendah artinya eritrosit mempunyai variasi ukuran kecil. 

8. Hemoglobin Distribution Widht (RDW)

HDW merupakan koefisien variasi hemoglobin pada setiap eritrosit. HDW bermanfaat untuk memperkirakan anisokromasia.

9. Leukosit

Hitung sel darah putih menunjukkan jumlah sel darah putih per mikroliter darah. Peningkatan leukosit dapat ditemukan pada berbagai kondisi, seperti :

• Penyakit infeksi bakteri

• Perdarahan akut

• Disfungsi endotel

• Leukimia

• Terpapar bahan beracun

• Gagal ginjal (nefritis)

• Penyakit inflamasi kronis

• Reaksi stres, olahraga, panas, dingin, anestesi, merokok sigaret

• Pengobatan dengan quinine, adrenalin, steroid dll

Penurunan leukosit dapat disebabkan oleh beberapa kondisi seperti :

• Penyakit infeksi virus

• Penyakit sumsum tulang

• Depresi sumsum tulang

• Pemakaian quinolon

0 Response to "PEMERIKSAAN TES DARAH LENGKAP"

Posting Komentar